Rabu, 01 Juni 2011

ISI SAP, Gizi Seimbang Bayi

1. Apa yang dimaksud dengan makanan bergizi pada bayi ?

Makanan terbaik bagi bayi baru lahir maupun bayi premature adalah ASI. ASI memiliki keuntungan-keuntungan gizi yang tinggi, imunologi dan fisiologi dibandingkan susu formula. Pemberian ASI dimulai sesegera mungkin setelah bayi lahir. ASI yang pertama kali keluar disebut dengan colostrums yang merupakan makanan bayi yang sangat baik karena mengandung air, protein, lemak, lactose, mineral, vitamin dan antibody yang akan melindungi bayi dari infeksi. ASI mudah dicerna dan langsung terserap. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/ menyusui, stress mental dan sebagainya.

2. Jenis-jenis makanan apa saja yang dapat dikonsumsi oleh bayi sesuai usia bayi?

• Umur 0-6 bulan
 ASI merupakan makanan utama, diberikan setiap saat sesuai kehendak bayi.
 Pada usia 5 bulan, bayi dapat diberikan buah yang dihaluskan sedikit demi sedikit
 Pada usia 6 bulan, dapat diberikan makanan lumat seperti bubur tepung, tim saring, nasi pisang dilumatkan, sebanyak 2 kali sehari

• Umur 6-12 bulan
Produksi ASI mulai berkurang. Oleh karena itu disamping ASI, berikanlah makanan tambahan seimbang yang beraneka ragam 4-5 kali sehari.
Makanan dapat dibuat dari campuran :
1) Sumber tenaga : Beras, tepung-tepungan, kentang, macaroni, dll.
2) Lauk Pauk : Ikan, daging, hati, ayam, telur, tahu tempe, kacang hijau, dll.
3) Sayuran : Bayam, kangkung, wortel, labu kuning, tomat, dll.
4) Buah : Pisang, papaya, jeruk
Usahakan memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.
Contoh jadwal pemberian jenis makanan pada bayi
Umur Jenis Makanan
0-3 Bulan
3-5 bulan
5-6 bulan
7-9 bulan

9-12 bulan
12-24 bulan
ASI tidak terjadwal
ASI tidak terjadwal
ASI ditambah dengan buah yang dihaluskan atau air buah
ASI ditambah makanan lumat 2 kali sehari, ditambah dengan buah atau air buah
ASI, makanan lembek, 4 sampai 5 kali ditambah buah atau air buah
ASI, makanan lembek 2-3 kali sehari, 1-2 kali makanan dewasa ditambah buah

3. Dampak Kekurangan ataupun Kelebihan Gizi Pada Bayi

Asupan gizi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Peran makanan dalam tumbuh kembang bayi adalah membentuk struktur pertumbuhan otak dan menjalankan fungsi otak, yang pertumbuhannya dimulai sejak bayi masih dalam kandungan sampai usia 12 tahun. Jika bayi kekurangan gizi maka akan tergenggu perkembangan otaknya sehingga proses pikirnya menjadi lambat. Selain itu bayi bisa mengalami kekurangan gizi yang berdampak pada kesehatan dan daya tubuhnya sehingga bayi jadi kurus dan sering sakit.
Kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).
Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
4. Apa kebutuhan gizi pada bayi ?

Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc, maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

Ada lima kebutuhan gizi bayi yang harus dipenuhi agar tumbuh kembang bayi optimal. Berikut adalah sumber-sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar gizi bayi.
Karbohidrat
Guna:
Bahan baku menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas bayi.
Sumber:
Beras, beras merah, tepung maizena, tepung roti, macaroni, pasta, kentang, havermut.

Protein
Guna:
Bahan utama pembentukan berbagai struktur organ, terutama tulang dan oto, termasuk sel-sel saraf otak.
Sumber:
Susu dan hasil olahannya (keju, krim dan yoghurt), daging (ternak, unggas, ikan), telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah)

Lemak
Guna:
Bahan utama sumber energy, dan dibutuhkan oleh beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamil A, agar dapat diserap oleh tubuh.
Sumber:
Minyak sayur (terutama minyak jagung, minyak wijen, dan minyak bunga matahari), santan, mentega atau margarin.
Vitamin dan mineral
Guna:
Memperlancar berbagai proses metabolism di dalam tubuh, termasuk proses penghantaran perintah di antara sel-sel saraf.
Sumber:
Bayam, daun kangkung, brokoli, labu kuning, buncis muda, jagung, jamur merang,, kacang kapri, wortel, pisang, jeruk, tomat, papaya, semangka, alpukat, melon, pir, dan apel.

Air
Guna:
Memuaskan rasa haus bayi dan membantu melancarkan kerja pencernaan bayi.
Sumber:
ASI/PASI, air putih matang, sari buah segar dan makanan berkuah.

Semua nutrisi bayi harus diberikan dalam kadar yang seimbang. Sumber masalah kesehatan anak-anak adalah jika asupan tidak seimbang, terutama jika hanya beberapa jenis zat gizi yang dikonsumsi bayi. Kecukupan gizi tentu akan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.
GIZI SEIMBANG BAYI
1. Apa yang dimaksud dengan makanan bergizi pada bayi ?

Makanan terbaik bagi bayi baru lahir maupun bayi premature adalah ASI. ASI memiliki keuntungan-keuntungan gizi yang tinggi, imunologi dan fisiologi dibandingkan susu formula. Pemberian ASI dimulai sesegera mungkin setelah bayi lahir. ASI yang pertama kali keluar disebut dengan colostrums yang merupakan makanan bayi yang sangat baik karena mengandung air, protein, lemak, lactose, mineral, vitamin dan antibody yang akan melindungi bayi dari infeksi. ASI mudah dicerna dan langsung terserap. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/ menyusui, stress mental dan sebagainya.

2. Jenis-jenis makanan apa saja yang dapat dikonsumsi oleh bayi sesuai usia bayi?

• Umur 0-6 bulan
 ASI merupakan makanan utama, diberikan setiap saat sesuai kehendak bayi.
 Pada usia 5 bulan, bayi dapat diberikan buah yang dihaluskan sedikit demi sedikit
 Pada usia 6 bulan, dapat diberikan makanan lumat seperti bubur tepung, tim saring, nasi pisang dilumatkan, sebanyak 2 kali sehari

• Umur 6-12 bulan
Produksi ASI mulai berkurang. Oleh karena itu disamping ASI, berikanlah makanan tambahan seimbang yang beraneka ragam 4-5 kali sehari.
Makanan dapat dibuat dari campuran :
1) Sumber tenaga : Beras, tepung-tepungan, kentang, macaroni, dll.
2) Lauk Pauk : Ikan, daging, hati, ayam, telur, tahu tempe, kacang hijau, dll.
3) Sayuran : Bayam, kangkung, wortel, labu kuning, tomat, dll.
4) Buah : Pisang, papaya, jeruk
Usahakan memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.
Contoh jadwal pemberian jenis makanan pada bayi
Umur Jenis Makanan
0-3 Bulan
3-5 bulan
5-6 bulan
7-9 bulan

9-12 bulan
12-24 bulan
ASI tidak terjadwal
ASI tidak terjadwal
ASI ditambah dengan buah yang dihaluskan atau air buah
ASI ditambah makanan lumat 2 kali sehari, ditambah dengan buah atau air buah
ASI, makanan lembek, 4 sampai 5 kali ditambah buah atau air buah
ASI, makanan lembek 2-3 kali sehari, 1-2 kali makanan dewasa ditambah buah

3. Dampak Kekurangan ataupun Kelebihan Gizi Pada Bayi

Asupan gizi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan. Peran makanan dalam tumbuh kembang bayi adalah membentuk struktur pertumbuhan otak dan menjalankan fungsi otak, yang pertumbuhannya dimulai sejak bayi masih dalam kandungan sampai usia 12 tahun. Jika bayi kekurangan gizi maka akan tergenggu perkembangan otaknya sehingga proses pikirnya menjadi lambat. Selain itu bayi bisa mengalami kekurangan gizi yang berdampak pada kesehatan dan daya tubuhnya sehingga bayi jadi kurus dan sering sakit.
Kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).
Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
4. Apa kebutuhan gizi pada bayi ?

Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc, maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

Ada lima kebutuhan gizi bayi yang harus dipenuhi agar tumbuh kembang bayi optimal. Berikut adalah sumber-sumber makanan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar gizi bayi.
Karbohidrat
Guna:
Bahan baku menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas bayi.
Sumber:
Beras, beras merah, tepung maizena, tepung roti, macaroni, pasta, kentang, havermut.

Protein
Guna:
Bahan utama pembentukan berbagai struktur organ, terutama tulang dan oto, termasuk sel-sel saraf otak.
Sumber:
Susu dan hasil olahannya (keju, krim dan yoghurt), daging (ternak, unggas, ikan), telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah)

Lemak
Guna:
Bahan utama sumber energy, dan dibutuhkan oleh beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamil A, agar dapat diserap oleh tubuh.
Sumber:
Minyak sayur (terutama minyak jagung, minyak wijen, dan minyak bunga matahari), santan, mentega atau margarin.
Vitamin dan mineral
Guna:
Memperlancar berbagai proses metabolism di dalam tubuh, termasuk proses penghantaran perintah di antara sel-sel saraf.
Sumber:
Bayam, daun kangkung, brokoli, labu kuning, buncis muda, jagung, jamur merang,, kacang kapri, wortel, pisang, jeruk, tomat, papaya, semangka, alpukat, melon, pir, dan apel.

Air
Guna:
Memuaskan rasa haus bayi dan membantu melancarkan kerja pencernaan bayi.
Sumber:
ASI/PASI, air putih matang, sari buah segar dan makanan berkuah.

Semua nutrisi bayi harus diberikan dalam kadar yang seimbang. Sumber masalah kesehatan anak-anak adalah jika asupan tidak seimbang, terutama jika hanya beberapa jenis zat gizi yang dikonsumsi bayi. Kecukupan gizi tentu akan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer Q