I. PENGERTIAN
Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus / ensefalopati bilirubin bila kadarnya tidak dikendalikan. (Arief Mansjoer, 2000:503)
Menurut suriadi, 2001:143, Hiperbilirubinemia adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya lebih dari normal.
Hiperbilirubinemia adalah akumulasi berlebihan dari bilirubin di dalam darah. (Donna L.Wong, 2003:432)
Ikterus dibagi menjadi 2 (dua) :
A). Ikterus Fisiologis
Timbul pada hari ke 2-4 setelah kelahiran dan akan hilang pada hari ke 7-10
Keadaan bilirubin indirek tidak melampaui 10 mg%
Kecepatan peningkatan keadaan bilirubin tidak melebihi 5 mg% per hari.
B). Ikterus Patologis
Timbul dalam 24 jam pertama kelahiran dan menetap sesudah bayi berumur 10 hari
Kadar bilirubin indirek melampaui 10 mg%.
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin melebihi 5 mg%
II. ETIOLOGI
Peningkatan produksi bilirubin
Gangguan dalam transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan karena pengaruh obat-obatan.
Kelainan fungsi hepar yang disebabkan oleh mikroorganisme atau toksin.
Gangguan eksresi akibat obstruksi dalam atau di luar hepar
III. PATOFISIOLOGI
IV. MANIFESTASI KLINIS
Ikterus di sklera, kuku atau kulit dan membran mukosa
Muntah dan anoreksia
Warna urine gelap dan warna feses pucat
Kejang, epistotonus, dan tidak mau minum
E. PENATALAKSANAAN
Pemberian fenobarbital atau luminal untuk mempercepat proses konjugasi.
Menambah substrat yang kurang untuk konjugasi atau transportasi dan menghambat metabolisme bilirubin,
Teori Terbaru Terapi sinar
Isomerisasi Billirubin :
Mengubah senyawa 4Z, 15Z-billirubin senyawa bentuk 4Z, 15E Billirubin (merupakan bentuk isomer) mudah larut dalam plasma, mudah diekskresi oleh hati empedu. Cairan empedi usus peristaltik usus meningkat billirubin keluar.
Terapi sinar tidak efektif bila terjadi gangguan peristaltik, seperti : obstruksi usus/bayi dengan enteritis.Terapi sinar dilakukan pada bayi dengan kadar billirubin indirek > 10 mg/dl dan bayi denga proses hemolisis ditandai dengan ikterus pada hari I. Terapi sinar dilakukan sebelum dan sesudah transfusi tukar. Terapi sinar terdiri dari 10 buah lampu neon, paralel. Dipasang dalam kotak yang berventilasi, energi cahaya yang optimal (350-470 nanometer), dengan jarak 50 cm. Dibagian bawah kotak lampu dipasang fleksiglas biru (untuk menahan sinar ultraviolet yang tidak bermanfaat untuk penyinaran).
Saat penyinaran usahakan bagian tubuh terpapar seluas-luasnya, posisi bayi diubah setiap 1 – 2 jam (menyeluruh).
Kedua mata dan gonad bayi ditutup dengan bahan yang dapat memantulkan cahaya.
Kadar billirubin dan Hb bayi dipantau secara berkala.
Dihentikan bila kadar billirubin < 10 mg/dl.
Lamanya penyinaran biasa/tidak > 100 jam.
Penghentian/peninjauan kembali dilakukan bila ditemukan efek samping :
Enteritis.
Hypertermi.
Dehidrasi.
Kelainan kulit (ruam).
Gangguan minum.
Letargi.
Iritabilitas.
Hy semua... This is my life and I want to share its. Sorry if there something wrong !!! Hahahaaaa... Kehidupanku akan ku bagi di sini. Juga tugas-tugas kuliah yang sayang kalau di simpan begitu saja. Bahagia... Sedih... Semoga bisa menjadi kenangan yang indah di blog ini. Semoga kita bisa saling bertukar informasi... ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer Q
-
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada ke...
-
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Kebidanan sejak dahulu kala telah ada untuk mengurusi wanita yang melahirkan, tetapi upay...
-
Dipengaruhi oleh beberapa faktor dan subfaktor antara lain : 1. Faktor ibu 2. Faktor janin 3. Faktor plasenta Faktor ibu Keadaan keseh...
-
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Arti kata Gaya dalam kehidupan sehari-hari agak berbeda dengan pengertian gaya dalam ilmu f...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator status kesehatan wanita dilihat dari Usia Harapan Hidupnya dapat diartikan sebagai penguk...
thanks ,,,,blogspot,,,
BalasHapuslumayan membantu.....